Pada awal Maret 2013, saya pulang ke kampung halaman saya di Bukittinggi. Photo2 berikut ini sedikit banyak bisa menggambarkan, betapa indahnya Ranah Minang.
 |
| Air Terjun Lembah Anai |
Lembah Anai terdapat di pinggir jalam raya Padang Bukittinggi. Saya menyempatkan diri mampir sebentar untuk mengabadikan salah satu keindahan panorama Ranah Minang. Photo di atas saya ambil dari atas rel kereta yang terdapat di seberang air terjun. Untuk mendapatkan gambar seperti ini saya menggunakan filter ND.
 |
| Jembatan Limpapeh |
Jembatan Limpapeh ini melintang di atas Jl. A. Yani kota Bukittinggi atau lebih dikenal dengan China Town-nya Bukittinggi. Jembatan ini sendiri menghubungkan 2 bukit yaitu Bukit tempat Benteng Ford de Kock berada dan Bukit tempat dimana terdapat Kebun Binatang Bukittinggi. Jembatan ini baru dibangun di tahun 90-an. Namun sudah menambah kekayaan wisata kota Bukittinggi.
 |
| Rumah Gadang |
Beginilah bentuk rumah adat Minang, disebut dengan Rumah Gadang atau Rumah Bagonjong. Secara adat Rumah Gadang ini di huni oleh beberapa keluarga dibawah satu kepala kaum (datuk). Seiring perkembangan jaman, rumah adat sekarang menjadi simbol keberadaan sebuah kaum (suku).
Dalam photo di atas adalah rumah Gadang yang terdapat di Kebun Binatang Bukittinggi dan
berfungsi sebagai museum.
 |
| Jam Gadang |
Ini adalah bangunan yang menjadi ikon kota Bukittinggi. Jam Gadang ini dibangun di jaman pemerintahan kolonial Belanda tahun 1926 dengan ketinggian 26 m. Pada jaman Belanda atap bangunan ini berbentuk bulat dengan patung ayam di atas nya. Di jaman jepang diganti dengan atap yg menyerupai atap dari bangunan kuil kuno Jepang. Setelah Merdeka, atapnya diganti lagi dengan atap khas Minang, yaitu Gonjong, yang menyerupai tanduk kerbau. Satu lagi hal yang unik dari jam Gadang ini adalah agka penunjuk jam-nya. Angka-angka ini menggunakan angka Romawi, untuk angka 4, menggunakan IIII instead of IV.
 |
| Ngarai Sianok |
Photo di atas saya ambil berlokasi di Taman Panorama koa Bukittinggi. Ngarai Sianok, Grand Canyon-nya Bukittingi. View seperti terlihat di atas pernah terlukis di atas uang kertas pecahan Rp. 1000 beberapa tahun yang lalu.
 |
| Kampungku |
Tak pernah bosan apalagi penat saat membolak balik hasil jepretan sang canon d kampung halamanku,ada rasa sedih melihat paparan demi paparan gambar dr hasil jemari lentik saat memetik gambar oleh kakakku satu kata rindu...rindu slalu ingin pulang,karena gambar demi gambar serasa ada d depan mata,ada rasa bahagia dan bangga karena betapa indahnya kampung halamanku,terutama menatap gunung singgalang dan gunung merapi dr perkampungan y sangat indah,magek,yup magek selalu ada keindahan dsana,jepretan sang kakak membuat hati rindu segera pulang,thx kakakku,hasil karyamu membuat aq kagum...sehingga ada panggilan ntuk pulang...(By Bundha Hazel Istri AbaQ)
ReplyDelete